Jakarta, 25 November 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak melakukan tanggap darurat pascabencana banjir bandang yang menerjang Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung, Kementerian PU mengerahkan sarana dan prasarana darurat untuk membersihkan material lumpur dan memulihkan akses warga yang terdampak luapan Sungai Cibeureum.

Bencana banjir bandang tersebut terjadi pada Kamis (20/11/2025),
dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah hulu. Akibatnya,
material lumpur menutup halaman rumah, saluran air, hingga jalan lingkungan,
yang menghambat aktivitas masyarakat di Desa Balewangi dan Desa Cisurupan.

Sebagai respons cepat, Kementerian PU telah mengirimkan dukungan
alat berat berupa dump truck dan mobil tangki air sejak Jumat
malam. Tim di lapangan bekerja membersihkan endapan lumpur secara menyeluruh,
baik menggunakan alat berat maupun secara manual dengan cangkul untuk area yang
sulit dijangkau.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan komitmen kementeriannya
untuk hadir di tengah masyarakat yang terdampak bencana. Pihaknya memastikan
seluruh sumber daya teknis siap dikerahkan untuk mempercepat pemulihan.

Baca juga:  MuslimAi.ai Kini Gratis Digunakan oleh Seluruh Umat

“Kementerian PU juga siap mendukung kebutuhan teknis lain
yang diperlukan untuk mencegah risiko bencana kembali terjadi,” tegas
Menteri Dody.

Lebih lanjut, Menteri Dody menyampaikan
kesiapan logistik pengendalian banjir jika situasi mendesak. “Selain
dukungan alat berat, Kementerian PU turut menyiapkan material pengendalian
banjir seperti bronjong dan geobag apabila dibutuhkan oleh
Pemerintah Daerah,” tambahnya.

Operasi pembersihan di lapangan dilakukan
melalui koordinasi ketat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Garut, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar), serta perangkat kecamatan setempat.
Sinergi ini penting untuk memastikan penanganan berjalan efektif dan akses
warga segera terbuka kembali.

Kepala BBWS Cimanuk–Cisanggarung, Dwi Agus
Kuncoro, yang memantau langsung di lokasi, menyatakan timnya terus bersiaga.
“Tim kami sudah bekerja di lapangan sejak hari pertama untuk membantu
pembersihan dan memastikan mobilitas warga segera pulih,” kata Dwi Agus.

Baca juga:  Oknum Sekolah SMK Penerbangan Dirgantara Diduga Selewengkan Dana Bantuan PIP

Selain pembersihan, Kementerian PU juga
melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi sungai dan gorong-gorong di
wilayah terdampak untuk memastikan stabilitas aliran air. Kementerian PU juga
menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti usulan normalisasi saluran
drainase yang kini tertutup sedimentasi sebagai langkah pemulihan jangka
pendek.

Berdasarkan laporan di lapangan, banjir
bandang ini berdampak pada sedikitnya 46 rumah dan sejumlah fasilitas umum.
Sebanyak 54 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 190 jiwa dilaporkan terdampak
bencana ini. Kementerian PU memastikan akan terus berkoordinasi dengan
pemerintah daerah dan masyarakat hingga proses pemulihan pascabencana di
Kabupaten Garut tuntas.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat 

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di vritimes